PENGGUNAAN MEDIA KUPECAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS II TENTANG NILAI PECAHAN
Keywords:
media kupecah, nilai pecahan, dan siswa kelas IIAbstract
Materi pecahan merupakan materi matematika yang bersifat abstrak. Namun siswa seringkali masih merasa bingung dalam menentukan nilai dari suatu benda, siswa juga masih sering melakukan kesalahan dalam menulis nilai pecahan, juga dalam mengerjakan soal evaluasi siswa masih kesulitan terutama dalam soal isian singkat yang menunjukkan sebuah gambar untuk ditentukan. Seperti apa yang terjadi di UPTD SDN Kokop 3 Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan yang diketahui berdasarkan hasil penilaian harian pada permasalahan di kelas II tahun pelajaran 2020/2021, bahwa dari 22 jumlah siswa masih banyak yang belum memahami materi tentang pecahan, yaitu sebesar 75% atau setara dengan 16 jumlah siswa masih kesulitan dalam menentukan nilai. Sedangkan yang 25% siswa atau setara dengan 6 jumlah siswa dapat memenuhi KKM matematika kelas II UPTD SDN Kokop 3 yang dipatok dengan nilai 68. Kemudian peneliti mengusulkan sebuah gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan penerapan media kue pecahan untuk menentukan nilai pecahan. Maka penelitian ini berjudul “Penggunaan Media Kupecah Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas II Tentang Nilai Pecahan”. Adapun hasil pretest sejumlah 37% atau 8 siswa mendapat nilai 70 keatas. Sedangkan yang 14 atau 63% siswa belum memenuhi target. Pelaksanaan pretest ini menunjukkan belajar siswa bisa dikatakan meningkat bila dibandingkan dengan tanpa media KuPecah. Akan tetapi walau demikian hasil penilaian masih sangat rendah, oleh karena itu perlu diberi pembelajaran yang lebih matang lagi. Kemudian dilakukan pembelajaran yang dilanjut dengan postest, maka dari hasil postet ini baru terlihat ada peningkatan yang signifikan, hal tersebut dibuktikan dengan presentase keberhasilan 87% mendapat nilai diatas 68. Yakni sejumlah 19 siswa mendapat nilai rata-rata 70. Hasil ini sudah melebihi target sehingga tindakan dihentikan. Dengan demikian diketahui bahwa penerapan media KuPecah dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas II UPTD SDN Kokop 3 Kecamatan Kokop Kabupaten Bangkalan tentang menentukan nilai pecahan. Hal ini terjadi karena pembelajaran lebih menarik sehingga siswa tidak cepat bosan dalam proses pembelajaran.
References
Atiqullah dan Milda Karya Puspasari. 2018. Strategi Manajemen Perubahan Dalam Meningkatkan Kualitas Manajerial Pendidikan Islam di MAN1 Pamekasan. Jurnal: re-JIEM.14ISSN 2654-729, DOI.
Departemen Pendidikan Nasional 2006, Kurikulum 2006, Standart Isi: PT Binatama Raya.
Hasibuan. 1990. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mukhtar, Iskandar. 2012. Desain Pembelajaran Berbasis TIK. Jakarta: Referensi.
Nurhadi, A., & Irfaida, I. (2018). Kerja Sama Kelembagaan Pada Madrasah Adiwiyata Di Mts Negeri 2 Pamekasan. Re-JIEM (Research Journal of Islamic Education Management), 1(2), 1-13.
Ratumanan. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press.
Susanto, Handri. 2012. Penggunaan Alat Peraga M2KB Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Operasi Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas IV SDN I Bungur Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian Tindakan Kelas Tidak Diterbitkan. Tulungagung: SDN I Bungur.
Suwistri. 2010. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Peranannya Terhadap Guru-Siswa dan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi tidak dipublikasikan. Surabaya: UNESA.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Ahmadi, A. (2018). Eksistensi Media Sosial dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Santri. AL-FIKRAH: Jurnal Studi Ilmu Pendidikan dan Keislaman, 1(1), 46-55.
Ahmadi, A. (2019). KONSEP BELAJAR BERSAMA ALAM DALAM PENDIDIKAN FORMAL PERSPEKTIF ALQURAN. AL-FIKRAH: Jurnal Studi Ilmu Pendidikan dan Keislaman, 2(2), 80-98.